Sabtu, 22 Mei 2010

4bidden Love : Another Love Stories ( karena cinta tak pernah biasa )

( backsound : Broken Vow - Josh Groban )



Namanya Tika. Baru semester 2 di sebuah PTS di Samarinda.Anak tunggal, piatu pula. mamanya meninggal karena kanker setahun yg lalu. Papanya selalu sibuk, jarang ada di rumah. Satu-satunya temannya adalah Bi Inah, tp Tika lebih menganggap notebooknya sbg sahabat sekaligus hiburannya. Dunia maya, itu lebih tepatnya. Dunia yg dianggapnya lebih bersahabat daripada dunia nyata itu sendiri. Perhatian, rasa disayangi, tak merasa dihakimi, selalu membuatnya tertawa, dan mudah mencari teman adalah bbrp alasannya.


# Chapter 1


Selepas isya' adalah waktu rutinnya untuk berselancar "menyapa" teman-teman mayanya. Tujuan utama tentulah situs jejaring sosial. Dibukanya account milik Aryo-cowok yg 4 bulan ini 'dekat' dengannya. Dipandanginya foto Aryo. Lama. Cowok di foto itu tersenyum ganteng padanya-setidaknya itulah anggapan Tika. matanya turun melihat bagian info si pemilik account. masi tertulis "in a relationship with..." ..status yg tak diharapkannya. "kapan sih berubah jadi single ?? " gumamnya.

Pikirannya melesat jauh pada awal-awal perkenalannya dgn Aryo. Cowok itu selalu memberinya semangat untuk bangkit ketika dia merasa kesepian, selalu membuatnya tertawa ketika kangen mamanya, selalu memberikan nasehat kalau dia mulai "bandel" ... ahhh ! poor me, pikir Tika. Semudah itukah jatuh cinta ??



Foto Aryo masih tersenyum ganteng, kali ini dibalasnya senyum itu. Lirih, dia mengucap "aku jatuh cinta padamu, Aryo. Bahkan sekalipun kita tak pernah bertemu dan aku tak mengenalmu secara nyata " ...dihelanya nafas, "kalau cinta itu benar buta, seharusnya dia juga tak sebodoh ini ... "



***





# Chapter 2

( backsound : Thinking of You - Katy Perry )







Selembar kertas warna krem itu masih digenggamnya erat. matanya nanar kedepan, tak tahu harus bereaksi apa. Pikirannya campur aduk antara marah, kesal, kecewa, sedih dan bingung. Paduan rasa itu tercampur dengan sempurna dan dijejalkan di ulu hatinya dengan paksa. Pahit.



Bayu mengenal Marco sudah lumayan lama, sekitar 4 tahun yang lalu ketika sama-sama tergabung dalam sebuah WO. Mereka cepat akrab karena selain karena kakak Marco itu mantan abangnya Bayu, tapi juga karena mereka bnyak kesamaan. Musik, selera makanan, dan obrolan yg 'gak penting' bisa disulap jadi 'penting' bagi mereka. Hubungan pertemanannya juga dianggapnya sudah naik level dari sahabat jadi "saudara kembar tiri"-istilah Bayu untuk menyebut sahabat-sahabat dekatnya.



Dan hari ini, di hari pertunangannya dengan Laras-gadis yang dipacarinya 3 th terakhir ini, Marco memberinya kejutan yg sama sekali tidak lucu. Diingat-ingatnya lagi sikap aneh Marco akhir-akhir ini. Puncaknya, Marco menolak halus ketika dia memintanya menjadi bagian dari keluarga di pesta pertunangan ini. Acara keluarga mendadak jadi salah satu alasan yg diingatnya dari bbrp alasan lain. "Okey, salam buat keluarga ya, co .." cuma itu yg bisa terucap dari mulutnya kemarin.



Kertas itu dibukanya lagi, pelan. Berharap dengan membacanya ulang, dia akan menemukan rangkaian kata yg beda dari 5 menit lalu.Tapi ternyata deretan kata itu masih tetap sama. Dengan kekuatan yg besar ketika menulisnya. Dibacanya lagi...



...salahkah jika aku mencintai sahabatku sendiri ??





***





# Chapter 3

( backsound : Me and Mrs Jones-Michael Buble )





Kalau ada yg disalahkan, pastilah Nindy sepupunya. Tapi tak bisa semudah itu menyalahkan orang lain atas keadaan yg menimpa kita.



Petra mengenal Laste 5 bulan lalu. Nindy yang mengajaknya ke Blazz-cafe favorid mereka, ketika Petra janjian dengan sepupunya itu untuk membahas bisnis online merekai. Obrolan bisnis itu akhirnya terpecah konsentrasinya karena kehadiran wanita cantik itu. Menyenangkan sekali ternyata mengobrol dengannya... Haha, bukankah itu langkah awal, bung ? Bisa jadi .. :)



Pertemuan selanjutnya tetap saja di cafe itu. Biasanya sore hari.. Kegiatan yg selalu di"agendakan" secara paksa di sela-sela jadwal ini-itu mereka.



Begitu cepatnya keakraban itu terjadi, sayangnya berbanding terbalik dengan minimnya pengetahuan tentang si bidadari. Yang dia tahu adalah : Aku Jatuh Cinta. That's it. Baru setelah pertemuan ke-5, semuanya menjadi begitu jelas.



"Aku sudah bersuami, Petra. Maafkan aku .." , Laste menghindari bibirku ketika hendak dicium. "Kita tak seharusnya melakukan itu "

"Tapi... kenapa baru sekarang kamu bilang ?" ,rintih Petra.

"Aku nyaman denganmu,Petra. Tapi aku juga tak bisa meninggalkannya. aku punya kewajiban untuk tetap bertahan.."

"Hanya kewajiban ?? bukan rasa sayang ? " cecar Petra.

Laste diam.. Suasana beku. kaku.

"Tak bisakah kita terus begini saja ?" pinta Laste pelan. "Temui aku tiap hari disini, sebisamu Petra. Pleaseee.."



Hening.



Keadaan menjadi begitu muram dan egois. Tak memberikannya sepatah katapun untuk melindungi hatinya yg telah menjadi serbuk. waktu seolah-olah berhenti disini. dan dari kejauhan, sayup-sayup terdengar suara Buble bersenandung merdu..



"...me and Mrs. Jones, we got a thing going on.

we both know that's its wrong

but its much too strong to let it go now ..."



Miris.



***





# Chapter 4

( backsound : Bizarre Love Triangle - frente ! )





Surat elektronik itu kubaca ulang. Ada perasaan bersalah ketika membacanya. Tapi aku sudah memilih untuk begini, gus .. Maafkan aku. Setidaknya kau tahu sekarang.



from : gusbagus@yahoo.com

subject : martha





Aku selalu mencintaimu, tetap mencintaimu walaupun teman-temanku terus membodohiku. Mereka bilang, kamu punya laki-laki lain. laki-laki yg lebih menjaminmu dari segi materi, bisa memberimu apapun yg kamu minta. Dan setidaknya, tidak cacat sepertiku. Itukan inginmu ? Sejak kapan ?



Aku mengenalmu sudah lama. Dan selama itu pula aku tak pernah melihatmu 'gila harta' atau 'gila fisik' .. Aku yang tak tahu, atau kamu yang selama ini berpura-pura ??



Mungkin kamu memang telah berubah, atau aku saja yang terlalu bodoh untuk tahu kalau materi ternyata memang telah menjadi bagian dari cinta. Stupid me ! Lebih menyedihkan lagi karena selalu ada saja maaf untukmu. Aku bahkan tetap mererimamu dan berusaha tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.



Selama ini aku anggap smua berita teman-temanku hanya omongan konyol mereka saja. Yah, setidaknya sebelum aku melihatnya sendiri.. Kmrn lusa di La Piazza. Ternyata...ah !



Cinta dan idiot memang beda tipis. Tapi tak apalah. akulah si Idiot yng selalu ingin melihatmu bahagia meski setiap jengkal kebahagianmu itu berarti bertambahnya kadar idiotku.





***

1 komentar:

ALEXIUS LADRANG AS mengatakan...

perpaduan Per Chapter Dengan lagunya pas..memaparkan kehidupan Urban dengan segala sisi hitam kelam manusia..suka banget Chapter2 dan 3..pas bgt...mempermainkan perasaan..chemistry antara bab2 dan 3 dapet bgt..apalagi dengan lagunya...

Posting Komentar

Follow Me