Senin, 24 Mei 2010

R.I.N.D.U


Aku merindumu..
Bahkan ketika kau masih disampingku
Memegang tanganku


Aku merindumu..
Bahkan ketika kau belum jauh
Dan punggungmu masih bisa kulihat


Aku benar-benar merindumu
Ketika ku tahu,
Waktuku semakin sempit bersamamu




Magelang, 26 Mei 2008 , 18 : 43

Minggu, 23 Mei 2010

Fiksimini : Mini yang Maksi

Di jejaring sosial Twitter, sekarang aku punya mainan baru. Sebuah akun yg menamakan dirinya @fiksimini. Dari namanya, kita bisa tau kalau akun tersebut memuat fiksi2 'berukuran' mini. Ukuran maksudnya adalah karena hanya dibatasi kurang dari 140 karakter aja.

Pertama kali tau @fiksimini dari temenku @dianaryanti , dia yg menyarankan untuk follow fiksimini. Beberapa kali bikin di awal, selalu gagal di retweet ( istilah lain adalah 'dimuat' atau dipilih oleh moderator @fiksimini ). makin penasaran, makin sering bikin. Tapi karena terikat dengan setumpuk kerjaan, kadang aku hanya berperan sebagai pembaca dan penikmat aja *sigh*

Dari bbrp fiksimini karanganku yang di RT, berikut daftarnya. Silahkan dibaca ... :)



fiksimini : RT @pramoeaga: Ranjang itu telah lama melajang setelah si empunya naik haji. Aku sudah tobat, katanya. ( ranjang - 2 April 2010 )

fiksimini : RT @pramoeaga: Dia menempelkan potongan bibirnya di ranjang. Berharap si Ranjang menyebutkan nama2 korban suaminya. ( ranjang - 2 April 2010 )

fiksimini RT @pramoeaga: Aku detektif yg bangkrut. Hari ini aku
akan ke pasar, jual mataku. Aku dengar ada yg butuh utk memata-matai
. ( pasar - 3 Mei 2010 )

fiksimini RT @pramoeaga: Artis baru itu membeli TV LCD bukan
karena gengsi. Katanya, "Minimal aku gak nampak cembung lagi.
" ( TV - 21 April 2010 )

fiksimini RT @pramoeaga: "Cintamu plastik !" isak Wanita.
"Sayangmu juga plastik" jawab si Pria. Dan 2 manekin itupun saling beradu punggung.
( plastik - 29 April 2010 )

fiksimini : RT @pramoeaga: "Bos, kaosnya kekecilan ya ?"
sekretarisnya mengomentari kaos bertuliskan "I'm Boss" // "Ini punya istriku"
( bos - 30 April 2010 )

fiksimini : RT @pramoeaga Edo berenkarnasi jd seekor ikan mas.
Tiba2 dia sadar, dia tak bisa berenang. Ia langsung tewas tenggelam
. ( tenggelam - 5 Mei 2010 )

fiksimini : RT @pramoeaga: Sjk pohon beringin di ujung jalan
ditebang, aku tak tau harus kmn jika ingin mengunjungi nenek.
( mengunjungi nenek - 13 Mei 2010 )

fiksimini : RT @pramoeaga: "Knp kemarin gak jd nembak aku ?" //
"RBT mu 'Jangan Memilih Aku' ..."
( jangan memilih aku - 15 Mei 2010 )

fiksimini : RT @pramoeaga: Pacarku bilang, "Aku sayang kamu.."
Aku senang, tp ternyata bukan buatku. Dia lagi menelpon. Sial!
( tapi bukan aku - 18 Mei 2010 )

fiksimini : RT @pramoeaga: Terobsesi UFO, Ani pasrah saja ketika
makhluk hijau itu menculiknya. Diyakini sbg alien ternyata Kolor Ijo.
( Luar angkasa - 19 Mei 2010 )

fiksimini: RT @pramoeaga: Dibutuhkan : Guru bahasa utk
mengajarkan pelajaran bahasa Indonesia dgn baik dan benar. Tertanda : Masyarakat Indonesia.
( Indonesia - 20 Mei 2010 )

fiksimini: RT @pramoeaga: "Katanya pulsanya habis ? kok masih
aja ngoceh di telpon ?" / "Pacarnya namanya Veronica. Kalo nelpon bebas biaya,katanya.."
( habis pulsa - 21 Mei 2010 )

fiksimini : RT @pramoeaga: Meskipun bukan dari Perancis, lidah
Ali ttp lihai berdansa.
( dansa - 22 Mei 2010 )

fiksimini : RT @pramoeaga: Terbiasa dicuekin keluarga, Kakek Adi
terbiasa berdoa, menabur bunga dan membersihkan makamnya sendiri.
( dicuekin - 23 Mei 2010 )

Sabtu, 22 Mei 2010

4bidden Love : Another Love Stories ( karena cinta tak pernah biasa )

( backsound : Broken Vow - Josh Groban )



Namanya Tika. Baru semester 2 di sebuah PTS di Samarinda.Anak tunggal, piatu pula. mamanya meninggal karena kanker setahun yg lalu. Papanya selalu sibuk, jarang ada di rumah. Satu-satunya temannya adalah Bi Inah, tp Tika lebih menganggap notebooknya sbg sahabat sekaligus hiburannya. Dunia maya, itu lebih tepatnya. Dunia yg dianggapnya lebih bersahabat daripada dunia nyata itu sendiri. Perhatian, rasa disayangi, tak merasa dihakimi, selalu membuatnya tertawa, dan mudah mencari teman adalah bbrp alasannya.


# Chapter 1


Selepas isya' adalah waktu rutinnya untuk berselancar "menyapa" teman-teman mayanya. Tujuan utama tentulah situs jejaring sosial. Dibukanya account milik Aryo-cowok yg 4 bulan ini 'dekat' dengannya. Dipandanginya foto Aryo. Lama. Cowok di foto itu tersenyum ganteng padanya-setidaknya itulah anggapan Tika. matanya turun melihat bagian info si pemilik account. masi tertulis "in a relationship with..." ..status yg tak diharapkannya. "kapan sih berubah jadi single ?? " gumamnya.

Pikirannya melesat jauh pada awal-awal perkenalannya dgn Aryo. Cowok itu selalu memberinya semangat untuk bangkit ketika dia merasa kesepian, selalu membuatnya tertawa ketika kangen mamanya, selalu memberikan nasehat kalau dia mulai "bandel" ... ahhh ! poor me, pikir Tika. Semudah itukah jatuh cinta ??



Foto Aryo masih tersenyum ganteng, kali ini dibalasnya senyum itu. Lirih, dia mengucap "aku jatuh cinta padamu, Aryo. Bahkan sekalipun kita tak pernah bertemu dan aku tak mengenalmu secara nyata " ...dihelanya nafas, "kalau cinta itu benar buta, seharusnya dia juga tak sebodoh ini ... "



***





# Chapter 2

( backsound : Thinking of You - Katy Perry )







Selembar kertas warna krem itu masih digenggamnya erat. matanya nanar kedepan, tak tahu harus bereaksi apa. Pikirannya campur aduk antara marah, kesal, kecewa, sedih dan bingung. Paduan rasa itu tercampur dengan sempurna dan dijejalkan di ulu hatinya dengan paksa. Pahit.



Bayu mengenal Marco sudah lumayan lama, sekitar 4 tahun yang lalu ketika sama-sama tergabung dalam sebuah WO. Mereka cepat akrab karena selain karena kakak Marco itu mantan abangnya Bayu, tapi juga karena mereka bnyak kesamaan. Musik, selera makanan, dan obrolan yg 'gak penting' bisa disulap jadi 'penting' bagi mereka. Hubungan pertemanannya juga dianggapnya sudah naik level dari sahabat jadi "saudara kembar tiri"-istilah Bayu untuk menyebut sahabat-sahabat dekatnya.



Dan hari ini, di hari pertunangannya dengan Laras-gadis yang dipacarinya 3 th terakhir ini, Marco memberinya kejutan yg sama sekali tidak lucu. Diingat-ingatnya lagi sikap aneh Marco akhir-akhir ini. Puncaknya, Marco menolak halus ketika dia memintanya menjadi bagian dari keluarga di pesta pertunangan ini. Acara keluarga mendadak jadi salah satu alasan yg diingatnya dari bbrp alasan lain. "Okey, salam buat keluarga ya, co .." cuma itu yg bisa terucap dari mulutnya kemarin.



Kertas itu dibukanya lagi, pelan. Berharap dengan membacanya ulang, dia akan menemukan rangkaian kata yg beda dari 5 menit lalu.Tapi ternyata deretan kata itu masih tetap sama. Dengan kekuatan yg besar ketika menulisnya. Dibacanya lagi...



...salahkah jika aku mencintai sahabatku sendiri ??





***





# Chapter 3

( backsound : Me and Mrs Jones-Michael Buble )





Kalau ada yg disalahkan, pastilah Nindy sepupunya. Tapi tak bisa semudah itu menyalahkan orang lain atas keadaan yg menimpa kita.



Petra mengenal Laste 5 bulan lalu. Nindy yang mengajaknya ke Blazz-cafe favorid mereka, ketika Petra janjian dengan sepupunya itu untuk membahas bisnis online merekai. Obrolan bisnis itu akhirnya terpecah konsentrasinya karena kehadiran wanita cantik itu. Menyenangkan sekali ternyata mengobrol dengannya... Haha, bukankah itu langkah awal, bung ? Bisa jadi .. :)



Pertemuan selanjutnya tetap saja di cafe itu. Biasanya sore hari.. Kegiatan yg selalu di"agendakan" secara paksa di sela-sela jadwal ini-itu mereka.



Begitu cepatnya keakraban itu terjadi, sayangnya berbanding terbalik dengan minimnya pengetahuan tentang si bidadari. Yang dia tahu adalah : Aku Jatuh Cinta. That's it. Baru setelah pertemuan ke-5, semuanya menjadi begitu jelas.



"Aku sudah bersuami, Petra. Maafkan aku .." , Laste menghindari bibirku ketika hendak dicium. "Kita tak seharusnya melakukan itu "

"Tapi... kenapa baru sekarang kamu bilang ?" ,rintih Petra.

"Aku nyaman denganmu,Petra. Tapi aku juga tak bisa meninggalkannya. aku punya kewajiban untuk tetap bertahan.."

"Hanya kewajiban ?? bukan rasa sayang ? " cecar Petra.

Laste diam.. Suasana beku. kaku.

"Tak bisakah kita terus begini saja ?" pinta Laste pelan. "Temui aku tiap hari disini, sebisamu Petra. Pleaseee.."



Hening.



Keadaan menjadi begitu muram dan egois. Tak memberikannya sepatah katapun untuk melindungi hatinya yg telah menjadi serbuk. waktu seolah-olah berhenti disini. dan dari kejauhan, sayup-sayup terdengar suara Buble bersenandung merdu..



"...me and Mrs. Jones, we got a thing going on.

we both know that's its wrong

but its much too strong to let it go now ..."



Miris.



***





# Chapter 4

( backsound : Bizarre Love Triangle - frente ! )





Surat elektronik itu kubaca ulang. Ada perasaan bersalah ketika membacanya. Tapi aku sudah memilih untuk begini, gus .. Maafkan aku. Setidaknya kau tahu sekarang.



from : gusbagus@yahoo.com

subject : martha





Aku selalu mencintaimu, tetap mencintaimu walaupun teman-temanku terus membodohiku. Mereka bilang, kamu punya laki-laki lain. laki-laki yg lebih menjaminmu dari segi materi, bisa memberimu apapun yg kamu minta. Dan setidaknya, tidak cacat sepertiku. Itukan inginmu ? Sejak kapan ?



Aku mengenalmu sudah lama. Dan selama itu pula aku tak pernah melihatmu 'gila harta' atau 'gila fisik' .. Aku yang tak tahu, atau kamu yang selama ini berpura-pura ??



Mungkin kamu memang telah berubah, atau aku saja yang terlalu bodoh untuk tahu kalau materi ternyata memang telah menjadi bagian dari cinta. Stupid me ! Lebih menyedihkan lagi karena selalu ada saja maaf untukmu. Aku bahkan tetap mererimamu dan berusaha tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.



Selama ini aku anggap smua berita teman-temanku hanya omongan konyol mereka saja. Yah, setidaknya sebelum aku melihatnya sendiri.. Kmrn lusa di La Piazza. Ternyata...ah !



Cinta dan idiot memang beda tipis. Tapi tak apalah. akulah si Idiot yng selalu ingin melihatmu bahagia meski setiap jengkal kebahagianmu itu berarti bertambahnya kadar idiotku.





***

Cinta 10 Tahun


Namaku Wening. Aku tinggal di rumah keluarga Handoyo sudah cukup lama. Seingatku sudah lebih dari 10 tahun. Dan selama itu pula, ada banyak cerita yang aku terjadi, dan aku menyaksikan semuanya. Pertengkaran, romansa, kelahiran anggota keluarga baru, kematian, atau hal-hal sepele seperti bertambahnya koleksi kucing Persia mereka. Termasuk, aku melihat sendiri perkembangan dari keluarga itu. Dari semua anggota keluarga Handoyo, hanya Dino yang menarik perhatianku. Si bungsu itu telah menjelma menjadi lelaki tampan. Aku mengenalnya sejak dia masih berseragam putih biru,hingga kini dia telah berumur 22 tahun. Semakin matang, dan garis2 kelaki-lakiannya semakin tegas. Ah ! Sepertinya aku telah jatuh cinta padanya. Umm, sebenarnya aku tak tahu apa itu jatuh cinta. Tapi kata orang-orang, perasaan mengagumi ini salah satu tanda jatuh cinta. Benarkah ? ahhh,,pasti pipiku merona memikirkan hal itu. Tapi, kisah cinta memang tak selalu indah, bukan ? Dino tak tahu perasaanku ini. Atau dia sebenarnya tahu tapi hanya pura-pura tak tahu ? Aku kan selalu memandanginya tiap hari, apa dia tak merasa ? Juga mengawasi semua kegiatannya di rumah ini, selalu tersenyum ketika dia henak keluar rumah, dan menunggunya pulang selarut apapun. Kurang pekakah dia ?

Seperti keadaan sore itu...
Dino datang kerumah dengan seorang gadis.Mereka duduk di ruang tengah, tepat di depanku. Siapakah gadis itu ? umm... cantik. Terlihat modern jika dibandingkan aku. rambutnya bergelombang indah, gaunnya berwarna tosca dan sangat pas dengan tubuhnya yg ramping. Sedangkan aku ? memdadak aku mengamati diriku sendiri. Rambutku panjang lurus sepinggang, terlihat membosankan tanpa ada layer.Bajuku hanya terusan bunga-bunga yang kalau diamati lebih cocok dipakai wanita yang hidup di tahun 70-an. Kuno. Aku pernah dengar kalau model seperti ini dinamakan vintage. Tapi sepertinya Dino lebih tertarik dengan gadis bergaya modern ketimbang vintage.

Aku masih memandangi mereka. Menyaksikan pemandangan yang seharusnya tak kulihat. Dino mengatakan hal-hal yang membahagiakan sehingga gadis itu tertawa kecil, merona dan tertunduk malu. Tangan mereka erat tak terlepas, sesekali jemari Dino mengusap pipi gadis itu.. Ohh Tuhan, kuatkan aku. Dadaku tak pernah sesakit ini. Rasanya persendianku melunak dan aku bisa merasakan semuanya meleleh seperti lilin.

Dino memang tak pernah menganggap kebradaanku. Memandangiku saja tak pernah, apalagi menyapa. Rutinitasnya kalau pulang kerumah adalah langsung masuk dan naik ke lantai atas, ke kamarnya. Atau ke dapur kalau sedang lapar. Padahal, aku selalu berdiri disini, di dekat tangga. Menungguinya. Menyakitkan sekali, bukan ? ...dan itu terjadi selama ini. Sepuluh tahun.

Lamunanku mendadak dibuyarkan dengan kedatangan Bu Handoyo bersama 2 pria asing. Mereka membawa sesuatu berbentuk persegi panjang yang tertutup kain putih. Bu Handoyo memandangiku dari tempatnya berdiri' lalu berbicara pada salah satu dari pria itu. Aku tak tahu apa yng mereka bicarakan. Aku hanya tahu, 2 pria itu tiba-tiba meraihku, menggendongku dan membawaku dengan paksa. Aku meronta. Berteriak sekuat aku bisa. Menangis meski tak ada air mata lagi. Apapun aku lakukan untuk menghentikan perlakuan kasar mereka. Apapun. Termasuk, menjerit-jerit memanggil Dino yang masih asyik dengan gadisnya. Dino tolong akuuuuuuu... Tapi Dino tak bereaksi. Kurang kuatkah teriakanku ?

Pria-pria itu terus berjalan tanpa menghiraukan teriakanku. Mereka menuju sebuah ruang di belakang rumah. Apa itu ? oh, gudang ! Kenapa aku harus dibawa ke gudang ? Aku takut kalau harus di gudang. Pasti gelap dan pengap. Banyak tikus dan kecoa. Ahhh, Dino berbuatlah sesuatu. Apa sih salahku ? Apakah mencintai Dino, anak si pemilik rumah itu salah ? Tolong beritahu salahku, siapapun. Aku terus meronta dalam isakku. Sampai lemas tubuhku meronta dan kering kerongkonganku karena terus-menerus berteriak. Lelah. Aku pasrah diletakkan di sisi mesin jahit kuno, di dalam gudang.

"Tolong ditutup dengan kain itu, Mas. Lukisan itu peninggalan Ibu saya, jadi jangan sampai tambah rusak. Nanti, selesai beresin ini tolong lukisan yang baru itu dipasang di tempat yang sama ya." kata bu Handoyo seraya menunjuk kain putih untuk menutupiku.





Ah, Dino... meski hatiku hancur. Meski aku tak bisa memandangimu lagi, tapi aku tetap mencintaimu.

Kamis, 13 Mei 2010

orang baru

Sebenernya udah lama sekali aku pengen punya blog pribadi.. Pengen bisa menyalurkan tulusan. ide2 dan sebagainya. Tapi bagaimana bisa ?? membaca saja aku sulit .. -PLAKK !! *digampar blogger*


Duluuuu.. aku udah pernah bikin blog sebenarnya. Tapi karena satu dan lain hal ( mulai berasalam :D ) akhirnya entah kemana blogku itu,, hahahaa.. Pertanyaan besar yang akupun tak tau jawabannya. Ada yg bisa bantu ?? Silahkan kirim ke alamat berikut .................................. 

"mana alamatnya ? kok gak ditulis ?"

"emank belom ??"

"mana adaaaa.... !!!"

"oohh...rumahnya udah digusur..."


.... krik krik krik .....



Garing ya ?  :P 

tapi semoga tulisan2ku nanti gak garing yah... Bisa menghiburkah minimal.. OKe !! *wink*


Follow Me